Manusia dan Penderitaan
Disusun Oleh :
NAMA : Immanuel
Charles V.M
KELAS :1KA11
NPM :13118282
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke
hadirat Allah SWT dan sungguh berkat limpahan rahmat -Nya penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini demi memenuhi tugas mata
kuliah Ilmu Budaya Dasar. Penyusunan makalah ini dapat terselesaikan
berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
banyak terimakasih. Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak
terdapat kekurangan, sehingga dengan segala kerendahan hati penulis
mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun demi lebih baiknya
kinerja penulis yang akan mendatang. Semoga makalah ini dapat memberikan
tambahan ilmu pengetahuan dan informasi yang bermanfaat bagi semua pihak
dikehidupan sehari-hari.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Dialam semesta ini Tuhan telah menciptakan berbagai macam makhluk hidup, dan diantara makhluk hidup ciptaan Tuhan, manusia adalah yang paling mulia. Semua itu dikarenakan manusia dianugerahi akal dan pikiran untuk membedakan hal baik dan tidak baik untuk kehidupannya. Walaupun dalam kenyataannya banyak manusia yang salah langkah dalam kehidupannya karena mereka tidak dapat mengoptimalkan akal pikiran yang sudah dianugerahi tersebut dengan sebaik –baiknya.
Manusia
merupakan makhluk social dimana mereka tidak dapat hidup sendiri, secara sadar
maupun tidak, mereka membutuhkan orang lain didalam kehidupannya. Ada banyak
realita kehidupan seorang manusia seperti kebahagiaan dan penderitaan.
Tidak
ada seorang pun manusia yang hanya memiliki kebahagiaan saja maupun penderitaan
saja dalam kehidupannya, kedua hal tersebut selalu ada di setiap realita
perjalanan manusia. Namun penderitaan bukanlah suatu hal terburuk dalam hidup
seseorang. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, dan berbeda –
beda pada setiap individu, ada yang berat dan ada juga yang ringan, tergantung
dari sudut pandang setiap individu menilai penderitaan tersebut.
Semua
penderitaan yang dialami setiap individu pasti ada hikmahnya dan yang
terpenting Penderitaan merupakan langkah awal untuk mencapai kenikmatan
dan kebahagiaan,
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun masalah – masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, antara lain :
1.
Pengaruh sikap posif dan negative dari adanya penderitaan ?
2.
Apa yang dimaksud dengan penderitaan menurut agama?
3.
Gejala –gejala yang ditimbulkan dari penderitaan ?
1.3. Tujuan Makalah
Dari rumusan masalah yang telah dirumuskan oleh penulis diatas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan :
1.
Sikap positif dan negative dari penderitaan.
2.
Definisi penderitaan.
3.
Gejala penderitaan.
1.4. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengetahuan yang nantinya dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari.
BAB
II
PEMBAHASAN
Manusia
yang mengalami Penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam- macam dan
sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa,
putus asa, ingin mengakhiri hidupnya. Sikap ini sering diungkapkan dalam
peribahasa “ sesal kemudian tak berguna” dan “nasi sudah menjadi bubur”.
Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalnya anti kawin
atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup dan lain-lain.
Sikap
positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan
hanya rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari
penderitaan, dan penderitaan itu merupakan bagian dari kehidupan. Sikap positif
biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau
sikap anti, misalnya sikap anti kawin paksa, ia berjuang menentang kekerasan,
dan lain-lain. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat bagi
seseorang tergantung bagaimana seseorang itu menyikapi penderitaanya bila ia
pesimis maka yang didapat hanya kegelapan dalam hidupnya dan kesengsaraan
sedangkan dengan optimis seseorang mendapat hikmah dari suatu penderitaan.
Bagi
manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan
di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya
Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang
ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan
terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak
ada pelindung bagi mereka selain Dia.
Menurut
agama penderitaan itu adalah teguran dari Tuhan YME. Penderitaan ada yang ringan
dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami
kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat
adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia
merasa tertekan jiwanya sampai mengalami putus asa dan terkadang memilih jalan
pintas dengan mengakhiri hidupnya.
Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan melalui media massa oleh para seniman kepada para pembaca dan penonton, maka para pembaca dan para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan harus disingkirkan. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dari pelajaran dari karya tersebut.
Manusia
yang merasa dirinya menderita akan mendapat tekanan dari dalam jiwanya dan rasa
malu. Tak jarang banyak manusia yang ingin mengakhir hidupnya karena tidak kuat
menopang siksaan dalam hidupnya. Ini terjadi di karenakan kekalutan
mental. Kekalutan mental merupakan suatu keadaan dimana jiwa
seseorang mengalami kekacuan dan kebingungan dalam dirinya sehingga ia merasa
tidak berdaya.
Gejala- gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental sebagai
berikut :
Dari
segi fisiknya sering merasa pusing, sesak napas, demam dan nyeri pada lambung.
Dari
segi kejiwaanya sering menunjukkan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis
(kurangnya emosi, motivasi, atau antusiasme).
Selalu
iri hati dan curiga, ada kalanya dihinggapi khayalan, dikejar-kejar sehingga
dia menjadi sangat agresif, berusaha melakukan pengrusakan atau melakukan
detruksi diri dan bunuh diri.
Komunikasi
sosial putus dan ada yang disorientasi social.
Kepribadian
yang lemah atau kurang percaya diri sehingga menyebabkan yang bersangkutan
merasa rendah diri, ( orang-orang melankolis).
Terjadinya
konflik sosial – budaya akibat dari adanya norma yang berbeda antara dirinya
dengan lingkungan masyarakat.
Terkadang
kekalutan mental bisa berujung pada gangguan jiwa dikarenakan
kepribadiaan yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
sehingga orang tersebut merasa rendah diri.
Proses-proses
kekalutan mental bepengaruh pada manusia dalam menentukan tujuan atau arah
antara lain :
Proses Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi
untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan
keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang
pencipta yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain
waktu.
Proses Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang
bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya
apa yang dicita-citakan. Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita
berasal dari bahasa sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita
artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
itu dapat lahir atau batin, atau lahir batin. Sedangkan perjuangan merupakan
usaha manusia untuk keluar dari penderitaan.
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Didalam
kehidupan manusia, kebahagiaan dan penderitaan selalu berkaitan. Penderitaan
setiap manusia berbeda-beda tergantung dari sudut pandang setiap individu
tersebut menyikapi penderitaan yang dialaminya maupun orang lain.
Penderitaan
termasuk realitas kehidupan yang tidak dapat dihindari tetapi dapat
diminimalisir dan dihilangkan, untuk setiap individu yang dapat
menyikapi penderitaanya dengan bijak maka mereka akan terlepas dari penderitaan
tersebut karena penderitaan merupakan langkah awal mencapai kebahagiaan bagi
setiap individu yang dapat mengambil hikmah dari setiap penderitaan tersebut.
Saran
Penderitaan
merupakan realita kehidupan yang tidak dapat dihindari namun dapat
diminimalisir bahkan dapat dihilangkan bagi individu yang dapat mengambil
hikmah dari penderitaan tersebut.
Dari
pernyataan diatas penulis menyarankan bahwa penderitaan itu harus dijadikan
sebagai hikmah dan ujian untuk menaikan tingkat derajat manusia itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar